Friday, May 29, 2009

MEMAHAMI PEMASARAN DI DUNIA TATA KECANTIKAN RAMBUT DAN KULIT


Arti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Usaha Salon


Dalam dunia usaha yang semakin bersaing, tantangan yang dihadapi para pengusaha Salon Kecantikan akan semakin berat dalam usahanya untuk menawarkan jasanya ke arena persaingan. Segala usaha dibidang pemasaran (marketing) harus ditempuh sehingga penggarapan secara sungguh-sungguh agar tidak terlempar ke luar "persaingan" akibat semakin banyaknya orang yang sama dalam bidang yang telah digarap. Dalam persaingan yang semakin ketat, kegiatan peningkatan proses operasional tidak lagi dipandang sebagai masalah yang berat dibandingkan dengan kegiatan memasarkan jasa yang dihasilkannya.


Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan dalam memasarkan merupakan kunci keberhasilan dari suatu usaha salon. Kegiatan pemasaran memiliki nilai positif baik dilihat dari sisi konsumen maupun dari sisi produsen. Dari sisi konsumen, pemasaran dipandang sebagai kegiatan yang dapat menawarkan berbagai alternatif alat pemuas kebutuhan, sehingga nilai kepuasan itu sendiri bertambah besar.


Dari sisi produsen, pemasaran sebagai kegiatan untuk lebih meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, pemasaran sesungguhnya bukan sematamata berkaitan dengan kepentingan produsen saja melainkan juga kepentingan konsumen.


Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh usaha salon untuk mempertahankan kelangsungan hidup, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Arti pemasaran biasanya sering disalah artikan dengan pengertian penjualan, perdagangan dan distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari aktivitas pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran dimulai jauh sebelum kegiatan operasional sebuah salon dan tidak berakhir dengan sales saja tetapi juga bagaimana dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.


Aplikasi pemikiran Kotler tentang konsep inti pemasaran Pemasaran yaitu Kebutuhan , keinginan dan permintaan pada usaha salon.


Manusia membutuhkan banyak hal dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham maslow dimulai dari kebutuhan yang sangat basic yaitu fisiologis. Yang perlu dicermati adalah bahwa kita perlu membedakan antara kebutuhan , keinginan dan permintaan. Kotler mendefinisikan bahwa kebutuhan manusia (human needs) adalah ketidakberadaan beberapa pemuas dasar. Kebutuhan ini sendiri bukanlah diciptakan oleh masyarakat atau para pemasar , karena kebutuhan merupakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hakikat biologis dan kondisi manusia.


Selanjutnya Kotler mengatakan bahwa keinginan (wants) adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Seorang wanita membutuhkan penampilan yang lebih cantik sehingga mereka ingin datang ke Salon untuk di Make up atau dirias rambutnya. Namun datang ke salon hanyalah salah satu keinginan untuk memenuhi kebutuhan akan tampil cantik. Tidak semua orang ingin datang ke Salon ada yang datang ke orang pintar agar dipasang pellet untuk menambah cantik penampilan ada juga yang datang ke dokter bedah untuk di operasi wajahnya.


Bagi para pemasar yang perlu disadari ialah bahwa tidak semua keinginan itu akan menimbulkan suatu demand atau permintaan akan produk dan jasa kita. Demand masih mempersyaratkan satu hal lagi yaitu purchasing power. Apakah seseorang memliliki cukup uang untuk dating ke salon , ke orang pintar atau ke Dokter tergantung kepada daya beli masing-masing. Adalah tugas seorang pemasar untuk merubah kebutuhan yang inherent ada dalam masyarakat untuk tampil cantik menjadi suatu permintaan akan jasa pelayanan salon kita.


Permintaan (demands) adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan jadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Banyak orang yang menginginkanoperasi plastik, namun hanya sedikit yang mampu dan bersedia untuk membayar ongkos operasi. Karena itu pengusaha salon harus mengukur tidak hanya berapa banyak orang yang menginginkan jasa mereka , tetapi yang lebih penting berapa banyak orang yang benar-benar bersedia dan mampu membayar biayanya. Inilah yang kemudian menjadi jawaban atas adanya pertanyaan apakah "pemasar menciptakan kebutuhan" atau "pemasar membuat orang membeli barang yang tidak mereka inginkan".


Pemasar tidak menciptakan kebutuhan tetapi kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar, seperti juga pengaruh sosial lain, mempengaruhi keinginan. Pemasar dapat menawarkan gagasan bahwa make up dapat memenuhi kebutuhan seseorang akan arti kecantikan. Pemasar mempengaruhi permintaan dengan menawarkan suatu produk yang sesuai , memiliki daya tarik, terjangkau, dan mudah didapatkan oleh konsumen yang dijadikan target. (Bersambung). Disadur dari Buku Pemasaran Karangan Philip Kotler oleh Dra. Marfati Ambar MM.

No comments: